Kamis, 11 April 2013

Lingkungan Biotik


   Lingkungan abiotik adalah lingkungan hidup yang tersusun atas benda – benda tidak hidup. Benda – benda tak hidup sangat menunjang kehidupan factor biotic di dalamnya. Lingkungan abiotik yang baik, akan mendukung kehidupan makhluk hidup agar tetap tumbuh dengan baik dan dapat berkembang biak. Sebaliknya, lingkungan abiotik yang jelek tidak mendukung mahkluk hidup berkembang dengan baik. Selanjutnya, hal itu akan mengakibatkan kepunahan bagi mahkluk hidup tersebut.
Adapun yang temasuk dalam lingkungan abiotik adalah udara, air, tanah topografi dan gahaya. Udara meliputi suhu, kelembapan, dan angin. Air meliputi suhu dalam air, adanya gerakan air, kadar garam dalam air, dan pH air.
Untuk penjelasan udara, air, tanah, topografi, cahaya  lanjut dipostingan selanjutnya  oke :)
SEMOGA BERMANFAAT :)

Ekologi

Ekologi 
Semua makhluk hidup, termasuk manusia, merupakan bagian dari suatu ekosistem. Ekosistem dibentuk oleh komunitas organism hidup dengan lingkungan fisik di sekitarnya. Ekosistem merupakan suatu system kesatuan antara factor biotic dan lingkungkungan hidupnya. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar komponen penyusunnya. Hubungan tersebut dipelajari dalam Ekologi.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Kologi meliputi beberapa faktor yaitu, faktor biotik dan faktor abiotik. Factor biotic meliputi semua mahkluk hidup. Adapun factor abiotik menyangkut semua yang tidak hidup. Untuk itu mari kita bahas ruang lingkup ekologi.

SEMOGA BERMANFAAT :)

Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan

7 Faktor Yang Mempengaruhi Curah Hujan:
Factor Garis Lintang menyebabkan perbedaan kuantitas curah hujan, semakin rendah garis lintang semakin tinggi potensi curah hujan yang diterima, karena di daerah lintang rendah suhunya lebih besar daripada suhu di daerah lintang tinggi, suhu yang tinggi inilah yang akan menyebabkan penguapan juga tinggi, penguapan inilah yang kemudian akan menjadi hujan dengan melalui kondensasi terlebih dahulu.
  • Faktor Ketinggian Tempat, Semakin rendah ketinggian tempat potensi curah hujan yang diterima akan lebih banyak, karena pada umumnya semakin rendah suatu daerah suhunya akan semakin tinggi.
  • Jarak dari sumber air (penguapan), semakin dekat potensi hujanya semakin tinggi.
  • Arah angin, angin yang melewati sumber penguapan akan membawa uap air, semakin jauh daerah dari sumber air potensi terjadinya hujan semakin sedikit.
  • Hubungan dengan deretan pegunungan, banyak yang bertanya, “kenapa di daerah pegunungan sering terjadi hujan?” hal itu disebabkan uap air yang dibawa angin menabrak deretan pegunungan, sehingga uap tersebut dibawa keatas sampai ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi, ketika uap ini jenuh dia akan jatuh diatas pegunungan sedangkan dibalik pegunungan yang menjadi arah dari angin tadi tidak hujan (daerah bayangan hujan), hujan ini disebut hujan orografik contohnya di Indonesia adalah angin Brubu.
  • Faktor perbedaan suhu tanah (daratan) dan lautan, semakin tinggi perbedaan suhu antara keduanya potensi penguapanya juga akan semakin tinggi.
  • Faktor luas daratan, semakin luas daratan potensi terjadinya hujan akan semakin kecil, karena perjalanan uap air juga akan panjang.
SEMOGA BERMANFAAT :)
 sumber : http://googren.blogspot.com/2012/12/faktor-yang-mempengaruhi-keragaman.html